Jumat, 08 Mei 2015
Aloisius Rabata, Yeremias dr Salakhia
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17. BcO Why. 22:1-9
Yohanes 15:12-17:
12
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku
telah mengasihi kamu. 13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada
kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 14 Kamu
adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan
kepadamu. 15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu,
apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat,
karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah
Kudengar dari Bapa-Ku. 16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah
yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan
menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta
kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 17 Inilah perintah-Ku
kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Renungan:
Dalam
sebuah cerita ada seorang imam pindah dari satu paroki ke paroki lain.
Seperti pada umumnya, ketika seorang imam berpindah tugas umat di paroki
ingin menghantar kepindahannya. Namun imam ini mempunyai nilai lebih.
Bukan hanya umat katolik yang ingin menghantarnya, namun warga
masyarakat yang berbeda agama pun ingin bergabung. Telusur punya
telusur ternyata imam ini rajin berjumpa dengan mereka dan selalu rela
menolong kala mereka mengalami kesulitan. Ia menjadi sahabat bagi warga
masyarakat.
Kiranya perintah "Kasihilah seorang akan yang lain" (Yoh
15:17) hidup dalam diri imam ini. Kehadirannya di antara warga
masyarakat menjadikannya imam bagi masyarakat juga. Cintanya ditanggapi
secara positif mereka yang mengalaminya.
Kiranya kisah indah ini bisa menjadi permenungan kita. Hadir sebagai sahabat memberikan banyak sahabat yang menguatkan.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan pengalaman persahabatan yang kaubangun di lingkungan sekitarmu.
Refleksi:
Apa yang perlu kaulakukan agar bisa hadir sebagai sahabat?
Doa:
Tuhan
terima kasih karena Engkau telah menganggapku sebagai sahabat. Banyak
hal yang telah Kautunjukkan bagi langkah hidup kami. Semoga kami
mengasihi seorang akan yang lain. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengasihi seorang akan yang lain. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment