Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, May 2, 2015

Lamunan Pekan Paskah V

Minggu, 3 Mei 2015
 
Yohanes 15:1-8

15:1. “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Butir-butir Permenungan
  • Katanya, di era global orang dituntut untuk mandiri. Ketergantungan pada orang lain dipandang sebagai tidak mutu dan hanya terjadi pada kaum cacad.
  • Katanya, dengan kemampuan mandiri orang sungguh menunjukkan daya kreativitasnya. Orang dapat mendapatkan penghargaan justru karena kemampuan mengaplikasikan daya kreatifnya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sekreatif akal budi dan sehebat daya kerja serta semandiri apapun seseorang, kalau tidak menyatukan segalanya dalam gemericik sumber jernih kedalaman batin, dia hanya akan mengalami kemandulan hidup tanpa buah kenikmatan dan hidupnya jadi tak bermakna bagi banyak orang. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menemukan kesuburan berlimpah dalam perjuangan hidupnya sehingga banyak orang lain akan ikut memberikan penghargaan pada daya batin.
Ah, yang hebat itu ya yang pinter cari duwit.

0 comments:

Post a Comment