Senin, 4 Mei
2015
Yohanes 14:21-26
14:21
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.
Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan
mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”
14:22
Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: “Tuhan, apakah sebabnya maka
Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?”
14:23
Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan
Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama
dengan dia.
14:24
Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang
kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
14:25.
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku,
Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu
akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tak sedikit orang yang mengkaitkan kecerdasan dengan otak. Maka semakin tinggi IQ (Intelectual Quotion) seseorang semakin cerdaslah dia.
- Tampaknya, dalam perkembangan kecerdasanpun juga dikaitkan dengan perasaan dan kejiwaan. Maka orang juga mengenal EQ (Emotional Quotion) dan SQ (Spiritual Quotion).
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa kesejatian kecerdasan bukan terutama berdasarkan bawaan pribadi orang berkaitan dengan daya pikir, daya rasa, dan daya jiwa, tetapi terutama berdasarkan pada kepekaannya terhadap daya bisik kedalaman batin yang menghadirkan perbuatan sebagai wujud kasih. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu hidup dalam tuntunan dan bimbingan aura kedalaman batin sehingga selalu ingat akan amanat kebaikan.
Ah, asal otak cemerlang hidup pasti gemilang.
0 comments:
Post a Comment