Senin, 25 Mei
2015
Markus 10:17-27
10:17.
Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang
berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya:
"Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang
kekal?"
10:18
Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain
dari pada Allah saja.
10:19
Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan
berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak
orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
10:20
Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak
masa mudaku."
10:21
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya:
"Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di
sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
10:22
Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab
banyak hartanya.
10:23
Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada
mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan
Allah."
10:24
Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung
lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
10:25
Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke
dalam Kerajaan Allah."
10:26
Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian,
siapakah yang dapat diselamatkan?"
10:27 Yesus memandang mereka dan
berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi
Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tak sedikit yang berpandangan bahwa orang disebut berhasil adalah karena hidupnya sukses mendapatkan yang dicita-citakan. Orang dapat meraih jenjang pendidikan setinggi-tingginya dan memiliki harta sebanyak mungkin.
- Tampaknya, tak sedikit yang berpandangan bahwa orang disebut berhasil karena dapat menata secara harmonis keluarganya. Anak-anaknya berhasil dalam studi, dapat meraih pekerjaan layak dan taat menjalani perintah-perintah agama.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa keberhasilan sejati dalam hidup seseorang terjadi kalau orang dalam kekayaan dan kebaikannya beragama tidak terpesona dan bangga akan harta dan kesalehannya sehingga memiliki kebiasaan berbagi kesejahteraan bagi kaum papa dan menderita. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sekalipun kaya dan baik dalam beragama akan mengutamakan pergaulan dengan yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel.
Ah, kumpul dengan yang gembel akan digerogoti
terus-terusan.
0 comments:
Post a Comment