St. Rita
dr Cascia,
St.
Yoachina de Vedruna de Mas
warna
liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 25:13-21; Mzm. 103:1-2,11-12,19-20ab; Yoh.
21:15-19.
Yohanes
21:15-19:
15Sesudah
sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya:
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."16Kata Yesus pula kepadanya
untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku."17Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon,
anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena
Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?"
Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku.18Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika
engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke
mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan
mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke
tempat yang tidak kaukehendaki."19Dan hal ini dikatakan-Nya untuk
menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan
demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Renungan:
Dalam
banyak kesempatan aku melihat orang tua diajak anaknya rekreasi, makan atau
sekedar jalan-jalan. Makin mereka tidak mampu berjalan makin tergantung pada
yang mengajaknya. Ke mana diajak, di situ dia hanya bisa
berpasrah."Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat
pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika
engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki" (Yoh
21:18).
Kala
masih muda mereka bisa ke mana aja semau hatinya. Ketika sudah tua hanya bisa
mengikuti yang mengajak. Keinginan ke mana-mana mungkin masih ada, namun
pemenuhan keinginan tersebut sangat tergantung pada orang lain.
Kita
semua akan mengalami masa tua. Kita akan mengalami ketergantungan pada yang
lain. Kiranya layak kita hormat pada mereka yang telah tua sekaligus menata
diri untuk menyambut masa tua. Dengan begitu tua tak renta, sakit tak sengsara,
mati masuk surga (semboyan warga Domus Pacis).
Kontemplasi:
Duduklah
dengan tenang. Bayangkan masa tuamu.
Refleksi:
Apa
yang akan kaulakukan di masa tuamu?
Doa:
Tuhan
semoga aku bisa mencintai mereka yang sudah tua dan mempersiapkan diri untuk
hari tuaku. Amin.
Perutusan:
Aku
akan hormat pada mereka yang sudah tua. -nasp-
0 comments:
Post a Comment