Jumat, 29
Mei2015
St. Maria
Anna dr Paredes,Yoseph Gerard
warna
liturgi Hijau
Bacaan:
Sir. 44:1,9-13; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a; Mrk.
11:11-26. BcO Yak. 1:1-18
Markus
11:11-26:
27Lalu
Yesus dan murid-murid-Nya tiba pula di Yerusalem. Ketika Yesus berjalan di
halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan
tua-tua,28dan bertanya kepada-Nya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan
hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau
melakukan hal-hal itu?"29Jawab Yesus kepada mereka: "Aku akan
mengajukan satu pertanyaan kepadamu. Berikanlah Aku jawabnya, maka Aku akan
mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.30Baptisan
Yohanes itu, dari sorga atau dari manusia? Berikanlah Aku
jawabnya!"31Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata:
"Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata: Kalau begitu,
mengapakah kamu tidak percaya kepadanya?32Tetapi, masakan kita katakan: Dari
manusia!" Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang
menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi.33Lalu mereka menjawab Yesus:
"Kami tidak tahu." Maka kata Yesus kepada mereka: "Jika
demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan
hal-hal itu."
Renungan:
Orang
sering mengatakan: jujur hancur. Kata-kata ini disadari atau tidak telah
membentuk sikap banyak orang. Mereka yang ingin jujur pun lalu khawatir akan
hancur. Makin hari ketidakjujuran makin merajalela dan repotnya seakan-akan
sudah hidup dalam diri masyarakat.
Dalam
kisah injil hari ini sebaliknya. Mereka yang tidak jujur malah kehilangan
kesempatan mendapatkan yang dicari. Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan
tua-tua tidak jujur menjawab pertanyaan Yesus. "Mereka menjawab Yesus:
"Kami tidak tahu." Maka kata Yesus kepada mereka: "Jika
demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan
hal-hal itu" (Mrk 11:33). Yesus tahu ketidakjujuran mereka maka Ia pun
tidak berkenan menjawab pertanyaan mereka.
Diakui
atau tidak ada sifat licik dalam diri setiap manusia. Namun hari ini kita
diingatkan kalau ingin mendapatkan sesuatu dengan baik kita mesti jujur dan
menepiskan kelicikan kita. Dengan kejujuran pengakuan kita akan menemukan apa
yang kita cari.
Kontemplasi:
Carilah
tempat yang tenang. Ingatlah salah satu peristiwa di mana ketidakjujuranmu
malah membuatmu kehilangan yang kaumau.
Refleksi:
Bagaimana
membangun kejujuran pada masa sekarang ini?
Doa:
Tuhan
bebaskanlah aku dari kelicikan untuk menjebak orang. Semoga hidupku selalu menampilkan
kejujuran anak-anakMu. Amin.
Perutusan:
Aku
akan hidup jujur. -nasp-
0 comments:
Post a Comment