Senin, 01 Juni2015
Peringatan
WajibSt. Yustinus
warna
liturgi Merah
Bacaan:
Tob. 1:1a,2a,3;2:1b-8; Mzm. 112:1-2,3-4,5-6; Mrk.
12:1-12. BcO Yak. 2:14-26
Markus
12:1-12:
1Lalu
Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang
membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat
memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu
kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.2Dan ketika sudah tiba
musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk
menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.3Tetapi mereka menangkap
hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa.4Kemudian
ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul
sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan.5Lalu ia menyuruh seorang
hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang
mereka pukul dan ada yang mereka bunuh.6Sekarang tinggal hanya satu orang
anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku
akan mereka segani.7Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang
lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik
kita.8Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun
anggur itu.9Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia
akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun
anggur itu kepada orang-orang lain.10Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu
yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru:11hal itu
terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita."12Lalu
mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang
dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang
banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.
Renungan:
Salah
satu penyebab seseorang tega menyingkirkan yang lain yaitu karena dia ingin
memiliki. Para pekerja kebun dalam Injil hari ini ingin memiliki kebun yang
dikerjakan, maka ia tega menganiaya bahkan membunuh para utusan pemilik kebun.
Satu persatu utusan dianiaya dan dibunuh, bahkan putera yang dipandang
dihormati pun dibunuh.
Keinginan
memiliki memang ada dalam diri setiap orang. Namun keinginan ini sungguh perlu
dikelola dengan baik. Kala itu dibiarkan liar bisa bukan hanya mengancam orang
lain tapi juga terutama mengancam diri sendiri. Tindakan akibat keinginan para
pekerja membentuk amarah dan dendam pada si pemilik. Amarah ini bisa membawa
kehancuran pada pekerja.
Marilah
kita menata keinginan kita biar tidak liar. Selain itu keinginan kita mesti
dijalankan secara adil dan tidak sekedar merampas yang bukan milik kita.
Kontemplasi:
Bayangkan
kisah dalam Injil Mrk. 12:1-12.
Hadirkan dirimu sebagai salah satu pemeran dari kisah tersebut.
Refleksi:
Apa
keinginanmu yang sering sulit kaukendalikan dan bagaimana anda mengatasinya?
Doa:
Tuhan
mampukan aku mengendalikan keinginanku. Semoga aku pun mampu bertindak adil
dalam menjalankan keinginanku. Amin.
Perutusan:
Aku
akan mengendalikan keinginanku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment