Rabu, 06 Mei 2015
St. Dominikus Savio, Anna Rosa Gattorno
warna liturgi Putih
Bacaan:
Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8. BcO Why. 21:1-8
Yohanes 15:1-8:
1
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3 Kamu memang
sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4 Tinggallah
di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku. 5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di
luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6 Barangsiapa tidak tinggal
di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak
dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Renungan:
Sebuah
sekolah akan merasa bangga kala para muridnya berhasil lulus ujian.
Kebanggaan ini semakin tampak kala nilai para siswa tinggi, bahkan
menjadi yang tertinggi di daerahnya atau secara nasional. Sekolah pun
bersemangat melatih siswanya. Orang tua sibuk mencarikan les untuk
anak-anaknya. Anak-anak pun semangat belajar. Semangat mereka ini pada
saatnya membuahkan hasil yang menggembirakan.
Buah baik memang
menggembirakan siapapun yang menanamnya. Perjuangan menanam dan merawat
akan dilegakan oleh buah yang baik. Hal seperti itu juga dirasakan oleh
Bapa, "Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah
banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku" (Yoh 15:8).
Marilah
kita sungguh-sungguh menanam dan merawat pohon kehidupan kita. Dalam
nama Bapa pada saatnya dia yang kita rawat dengan baik akan menghasilkan
buah yang banyak dan baik. Kegembiraan pun akan melingkupi semua yang
terlibat.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Hadirkan perjalanan hidupmu sampai sekarang ini.
Refleksi:
Apa yang membuatmu bisa seperti sekarang ini?
Doa:
Tuhan semoga hariku penuh dengan daya untuk menanam dan merawat hidup. Buahnya kupersembahkan bagiMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan merawat hidupku agar berbuah banyak. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment