Rabu, 27
Mei2015
St.
Agustinus dr Canterbury
warna
liturgi Hijau
Bacaan:
Sir. 36:1,4-5a,10-17; Mzm. 79:8,9,11,13; Mrk.
10:32-45. BcO 1Kor. 15:35-58
Markus
10:32-45:
32Yesus
dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di
depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari
belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia
mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya,33kata-Nya:
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman
mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah,34dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah
tiga hari Ia akan bangkit."35Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus,
mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau
kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"36Jawab-Nya kepada mereka:
"Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"37Lalu kata mereka:
"Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di
sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."38Tetapi kata Yesus
kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum
cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus
Kuterima?"39Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada
mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan
dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.40Tetapi hal duduk di sebelah
kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan
diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."41Mendengar
itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.42Tetapi
Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut
pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya
menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.43Tidaklah demikian di antara
kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu,44dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.45Karena Anak Manusia juga datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang."
Renungan:
Memasuki
sona tidak aman memang sering menggetarkan, menggelisahkan hati dan menakutkan.
Ada banyak pikiran buruk yang menghantui. Kenyamanan situasi sebelumnya pun
menggoda untuk tidak melanjutkan langkah. Pada saat seperti itu krisis
melingkupi hidup seseorang.
Ketika
menuju Yerusalem, "Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang
mengikuti Dia dari belakang merasa takut" (Mrk 10: 32). Namun Yesus
memanggil mereka dan menunjukkan kemungkinan buruk yang akan Dia alami. Yesus
mengajak mereka maju terus.
Langkah
maju mesti kita lakukan. Walau kondisi tidak nyaman namun langkah itu perlu
kita ambil. Perjalanan hidup mesti terus berlanjut. Aneka kemelut pasti siap
menghadang. Namun daya rahmatNya mencukupi untuk mengarunginya. Kasih,
pelayanan dan pengurbanan menghadirkan berkat dan kekuatan untuk melangkah.
Kontemplasi:
Duduklah
dengan tenang. Lihatlah hal-hal yang sering membuatmu ragu, cemas dan takut
untuk melangkah.
Refleksi:
Apa
yang anda lakukan untuk mengatasi kegelisahan dan rasa cemas untuk melangkah?
Doa:
Bapa,
kuatkan hatiku untuk melanjutkan kehidupanmu. Hapuskanlah keraguan dan takutku
memasuki area tidak aman. Amin.
Perutusan:
Aku
akan terus melangkah dan percaya rahmatNya menemani langkahku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment