Selasa, 18 April 2017
Yohanes 20:11-18
20:11. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan
menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat
berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah
kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu,
mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah
diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang
dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah
Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau
menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah
penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang
mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku
dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria
berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!",
artinya Guru.
20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau
memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada
saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi
kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria
Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat
Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, bila ada hal yang bermakna bagi banyak orang, sosialisasi biasa diusahakan. Kalau itu menyangkut bisnis, orang biasa membuat iklan.
- Tampaknya, usaha sosialisasi hal bermakna dapat dilakukan dengan berbagai cara. Media massa, media sosial, dan media elektrik lain pun dapat menjadi sarana sosialisasi.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, secanggih apapun tekhnologi yang digunakan dan sejelas apapun pertanggungjawabannya, untuk sosialisasi hal yang amat bermakna yang menyangkut totalitas hidup hanya yang dilandasi pengalaman pribadilah yang sungguh memiliki kekuatan menyentuh lubuk hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang menyadari bahwa tanpa landasan kesaksian personal batiniah orang tak mampu mengomongkan kesejatian hidup.
Ah, sosialisasi yang baik
adalah yang efektif menghadirkan keuntungan finansial.
0 comments:
Post a Comment