HARI SENIN
DLM OKTAF PASKAH
warna
liturgi Putih
Bacaan
Kis.
2:14,22-32; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15. BcO 1Ptr
1:1-21
Matius 28: 8-15:
8Mereka
segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan
berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 9Tiba-tiba
Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka
mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. 10Maka kata Yesus
kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada
saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan
melihat Aku." 11Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang
dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada
imam-imam kepala.12Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil
keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 13dan
berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam
dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. 14Dan apabila hal ini kedengaran oleh
wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh
kesulitan apa-apa." 15Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang
dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi
sampai sekarang ini.
Renungan:
Banyak
orang sudah tertangkap karena kasus korupsi. Namun dari hari ke hari rasanya
kasus itu kok tidak berkurang. Selalu saja ada lagi orang yang tertangkap dan
menjadi tersangka. Bahkan rasanya makin hari korupsi yang terungkap makin besar
jumlahnya. Makin banyak pula orang yang terlibat. Korupsi menjadi tindakan
berjemaah. Supaya orang saling menutup mulut maka mesti banyak orang mesti
mendapat bagian.
Imam-imam
kepala merasa perlu menutup kesaksian para penjaga yang melihat kebangkitan
Yesus. Mereka menyogok para penjaga dengan sejumlah uang. “Dan sesudah
berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah
besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan,
bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang
tidur” (Mat 28:12-13).
Uang memang
bisa menutup mulut seseorang. Namun uang juga bisa membuka lebar mulut
seseorang. Mengikat perjanjian dengan uang akan membuat kita mengalami
kesulitan pada waktunya. Warta baik atau buruk tidak bisa ditutup dengan uang. Maka
hindarilah dorongan untuk korupsi dan menyogok.
Kontemplasi:
Bayangkan
situasi korupsi dan pungli di negeri ini. Lihat sikapmu untuk menghadapinya.
Refleksi:
Bagaimana
meghalau korupsi dan pungli?
Tuhan
singkirkanlah kebiasaan korupsi dan pungli di negeri kami. Semoga para pemimpin
mengikat relasinya dengan kerja keras dan baik, bukan dengan uang. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menjaga diri dari dorongan untuk korupsi dan punglim. -nasp-
0 comments:
Post a Comment