Malam Paskah
Sabtu, 15 April 2017
Markus 16:1-8
16:1. Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan
Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan
meminyaki Yesus.
16:2 Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu,
setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur.
16:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain:
"Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?"
16:4 Tetapi ketika mereka melihat dari dekat,
tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling.
16:5 Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka
melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan. Merekapun
sangat terkejut,
16:6 tetapi orang muda itu berkata kepada mereka:
"Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia
telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan
Dia.
16:7 Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada
murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu
akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."
16:8 Lalu mereka
keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa
mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut.
Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan
teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya
memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang
keselamatan yang kekal itu.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, yang namanya istirahat memang menjadi kebutuhan manusia. Di dalam istirahat orang akan berhenti bekerja bebas dari kesibukan.
- Tampaknya, kematian juga disebut istirahat tetapi kekal. Orang yang mati akan terbebas dari segala kesibukan duniawi selama-lamanya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sebebas apapun dari kerja dan kesibukan duniawi, orang yang sungguh mampu beristirahat sadar atau tidak sadar menampilkan adanya kedamaian hidup sehingga dalam kematian pun ada warta kedamaian kekal. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak takut untuk mengalami berhenti dari segala aktivitas yang biasanya dilakukan sehingga kematian pun menjadi panggilan yang membahagiakan.
Ah, terlalu senang
beristirahat akan mudah melepaskan kesempatan berkarier.
0 comments:
Post a Comment