Jumat, 28 April 2017
Petrus
Chanel, Ludovikus Maria GrigniondeMontfort, Lukhesius
warna
liturgi Putih
Bacaan
Kis.
5:34-42; Mzm. 27:1,4,13-14; Yoh. 6:1-15. BcO Why 4:1-11
Yohanes 6:1-15:
1Sesudah
itu Yesus berangkat ke seberang danauGalilea, yaitu danau Tiberias. 2Orang
banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat
penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 3Dan Yesus naik ke
atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. 4Dan Paskah, hari raya
orang Yahudi, sudah dekat. 5Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat,
bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada
Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat
makan?" 6Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu,
apa yang hendak dilakukan-Nya. 7Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga
dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing
mendapat sepotong kecil saja." 8Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu
Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 9"Di sini ada seorang
anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu
untuk orang sebanyak ini?" 10Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu
duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu,
kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 11Lalu Yesus mengambil roti itu,
mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ,
demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. 12Dan
setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah
potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." 13Maka
merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan
potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. 14Ketika
orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata:
"Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." 15Karena
Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa
untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Suatu kali
sebuah keluarga mengadakan hajatan. Tamu yang hadir banyak sekali. Salah
seorang anak dari luar kota resah apakah hidangan yang disediakan cukup.
Keresahannya sempat membuat resah yang lain pula. Namun kemudian ada yang
menenangkan. Ia mengatakan bahwa tidak perlu khawatir semua bisa diatasi. Dan
ternyata semua tamu mendapatkan hidangan dan bisa makan sampai puas.
Banyak
orang mengikuti pengajaran Yesus. Mereka begitu setia mendengarkan pengajaran-Nya.
Melihat itu Yesus tahu kalau mereka membutuhkan makanan. Maka Ia meminta para
murid mencari dan menyediakan makanan itu untuk mereka. Para murid pun bingung
bagaimana mesti menjalankan tugas tersebut. Namun Yesus telah punya jawaban
atas pertanyaan mereka. Ia memberi mereka makan sampai puas.
Kadang kita
pun perlu memberikan ketenangan kepada mereka yang sedang panik. Pada saat-saat
seperti itu dibutuhkan pikiran jernih dan tindakan cepat dan tepat. Maka
rasanya kita pun perlu terus belajar untuk menghadirkan ketenangan pada
lingkungan sekitar kita yang sedang panik.
Kontemplasi:
Bayangkan
dirimu berada dalam komunitas yang sedang panik. Hadirkan ketenangan kepada
mereka.
Refleksi:
Bagaimana
memberikan ketenangan pada mereka yang sedang panik?
Doa:
Tuhan
semoga aku bisa menghadirkan ketenangan-Mu pada mereka yang sedang mengalami
kepanikan. Semoga kehadiranku memberikan ketenangan dan solusi. Amin.
Perutusan:
Aku akan
berusaha menghadirkan ketenangan dan solusi. -nasp-
0 comments:
Post a Comment