HARI RABU
DALAM PEKAN SUCI
warna
liturgi Ungu
Yes.
50:4-9a; Mzm. 69:8-10,21bcd-22,31,33-34; Mat. 26:14-25. BcO Yer
15:10-21.
Matius 26:14-25:
14Kemudian
pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot,
kepada imam-imam kepala. 15Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan
kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga
puluh uang perak kepadanya. 16Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang
baik untuk menyerahkan Yesus. 17Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak
Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau
kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" 18Jawab Yesus:
"Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru:
waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama
dengan murid-murid-Ku." 19Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang
ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. 20Setelah hari malam,
Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. 21Dan ketika
mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 22Dan dengan hati yang
sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan
aku, ya Tuhan?" 23Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku
mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. 24Anak
Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan
tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih
baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." 25Yudas, yang hendak
menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata
Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Renungan:
Beberapa minggu yang lalu kita
dikejutkan oleh pemberitaan pembunuhan di sebuah sekolah terkenal. Selidik
punya selidik akhirnya ditemukan siapa pembunuhnya. Ternyata pembunuhnya adalah
temannya sendiri yang baru berusia 16 tahun. Ia tega membunuh karena merasa
sakit hati dengan si korban. Akibat dari tindakannya tersebut si anak diancam
15 th penjara.
Yudas, kita tidak tahu persisnya
kenapa selain karena iblis yang merasukinya, tega menjual Yesus gurunya. "Apa
yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada
kamu?"(Mat 26:15). Ia menjual Yesus
seharga 30 uang perak. Namun kala Yesus ditangkap dan dihukum Yudas merasa
terhukum sendiri. Ia tidak kuasa melihat itu dan bunuh diri.
Kiranya kita perlu menepiskan diri
dari semangat iri dam sakit hati. Semangat tersebut akan membelenggu dan
menyiksa kita. Dia akan mendorong kita untuk melakukan tindakan di luar kontrol
kita dan akan mengecewakan bahkan menghukum diri kita. Jangan biarkan diri kita
dikuasai iblis.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mat
26:14-25. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana menjaga diri agar tidak
gampang sakit hati?
Doa:
Tuhan jangan biarkan aku dikuasai
iblis. Jauhkanlah aku dari rasa sakit hati. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga diri agar tidak
sakit hati. -nasp-
0 comments:
Post a Comment