Hari biasa
Pekan V Prapaskah
warna
liturgi Ungu
Bacaan:
Dan.
3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Yoh. 8:31-42.
BcO Ibr 11:31-42
Yohanes 8:31-42:
31Maka
kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu
tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku32dan kamu akan
mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."33Jawab
mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun.
Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"34Kata Yesus kepada
mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat
dosa, adalah hamba dosa.35Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi
anak tetap tinggal dalam rumah.36Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu,
kamupun benar-benar merdeka."37"Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan
Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh
tempat di dalam kamu.38Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian
juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu."39Jawab mereka
kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka:
"Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan
pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.40Tetapi yang kamu kerjakan ialah
berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu
kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan
oleh Abraham.41Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka:
"Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu
Allah."42Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu
akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang
bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Renungan:
Lahir di keluarga orang penting,
terpandang dan sejahtera dilihat sebagai keberuntungan tersendiri. Orang-orang
pun sering terkagum dengan keadaan seperti itu. Tidak jarang ada yang meratapi
keberadaannya karena tidak seperti mereka. Banyak yang lahir dalam keberadaan
seperti itu bisa hidup dengan baik dan bahkan mengembangkan warisan tersebut.
Tidak sedikit pula yang gagal dan bahkan menjadi sengsara.
Orang-orang Yahudi bangga menjadi
keturunan Abraham. Namun ternyata kebanggaan tersebut tidak diikuti dengan cara
hidup menurut hidup Abraham. Mereka malah berkehendak membunuh Yesus. “Jikalau
sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang
dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku;
Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar
dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham” (Yoh
8:39-40).
Kiranya keselamatan tidak ditentukan
oleh faktor keturunan. Perilaku hidup kitalah salah satu penentu keselamatan
kita. Perilaku baik, tekun dan tak pernah menyerah didukung rahmat Allah akan
menghantar kita pada keselamatan.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Hadirkan rangkaian
hidupmu. Telitilah apakah selaras dengan jalan Tuhan.
Refleksi:
Tulislah perjalanan hidupmu
dibandingkan dengan kehendak Tuhan.
Doa:
Tuhan semoga aku selalu hidup sesuai
dengan jalan-Mu. Amin
Perutusan:
Aku akan memasang alur jalan hidupku
selaras dengan alur kehendak Tuhan. -nasp-
0 comments:
Post a Comment