Hari biasa
Pekan V Prapaskah
warna
liturgi Ungu
Bacaan:
Yeh.
37:21-28; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Yoh. 11:45-56. BcO Ibr
13:1-25
Yohanes11:45-56:
45Banyak di
antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan
sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. 46Tetapi ada yang
pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang
telah dibuat Yesus itu. 47Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi
memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang
harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. 48Apabila kita biarkan
Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang
dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." 49Tetapi seorang di
antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka:
"Kamu tidak tahu apa-apa, 50dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna
bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita
ini binasa." 51Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi
sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk
bangsa itu,52dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan
dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. 53Mulai dari hari itu
mereka sepakat untuk membunuh Dia. 54Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka
umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat
padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal
bersama-sama murid-murid-Nya. 55Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi
sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan
diri sebelum Paskah itu. 56Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam
Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana
pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"
Renungan:
Dalam beberapa pembangunan kita
sering melihat orang menyembelih binatang sebagai korban. Sering kalau binatang
berkaki empat maka kepalanya ditanam di daerah tertentu. Hal itu dilakukan demi
keselamatan semua orang yang akan bekerja di pembangunan tersebut. Daripada ada
korban manusia maka binatang itu menjadi korban pengganti.
Maaf saya membandingkan itu dengan
pemikiran Kayafas. Kayafas merasa lebih
baik satu orang dikorbankan daripada seluruh negeri mengalami celaka. “lebih
berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa
kita ini binasa” (Yoh 11:50). Setelah pendapat ini orang-orang pun sepakat
membunuh Yesus.
Rasanya sampai sekarang pun masih
banyak orang yang mengorbankan sesamanya demi keselamatan dirinya. Kepentingan
sendiri dilindungi hak hidup orang lain dikorbankan. Kiranya kalau tidak ada
kebencian tidak ada pula mengorbankan sesamanya. Hanya karena kebencian orang
menjadi tega dan sadis. Maka marilah kita tepiskan rasa benci dalam diri kita.
Kita hadirkan semangat kasih dan bersaudara.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Yohanes
11:45-56. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana menahan diri dari dorongan
menyingkirkan sesama?
Doa:
Tuhan semoga anak-anak-Mu makin
akrab dalam bersaudara. Semoga mereka tidak saling mengorbankan tapi saling
meneguhkan. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga semangat
persaudaraan dan mengangkat martabat sesamaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment