Jumat, 7 April 2017
Yohanes 10:31-42
10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu
untuk melempari Yesus.
10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan
baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah
di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena
suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau
menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja,
menyamakan diri-Mu dengan Allah."
10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada
tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu
disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan--,
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan
oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah!
Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan
Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak
mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu
boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam
Bapa."
10:39. Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia,
tetapi Ia luput dari tangan mereka.
10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke
tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.
10:41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata:
"Yohanes memang tidak membuat satu tandapun, tetapi semua yang pernah
dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar."
10:42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang sering dipandang amat dekat dengan Tuhan karena kehebatannya dalam beragama. Orang menguasai ajaran-ajaran dan tatanan agamanya.
- Tampaknya, orang juga dipandang serius ber-Tuhan karena dapat menjelaskan apapun yang diajarkan dalam agama. Dia menguasai kata-kata dan kalimat-kalimat Kitab Kudus dan dogmanya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, kesejatian orang yang bergaul mesra dengan Tuhan terutama akan tampak dalam pekerjaan-pekerjaan baiknya untuk kepentingan banyak orang sekalipun kalau terlalu dikaitkan dengan rumus-rumus kata dan kalimat Kitab dan ajaran dapat memudahkan terjadinya debat dan permusuhan dengan orang lain yang tak sejalan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati hubungan dekat orang dengan Tuhan akan terwujud dalam perbuatan-perbuatan baik.
Ah, kalau sungguh ikut Tuhan
ya pasti menguasai hal-hal keagamaan.
0 comments:
Post a Comment