Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 26, 2017

Sabda Hidup



Kamis, 27 April 2017
Petrus Kanisius
warna liturgi Putih 
Bacaan
Kis. 5:27-33; Mzm. 34:2,9,17-18,19-20; Yoh. 3:31-36. BcO Why 3:1-22

Yohanes 3:31-36:
31Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang darisorga adalah di atas semuanya. 32Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu. 33Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. 34Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. 35Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. 36Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Renungan:
Bahasa menentukan keterlibatan pendengarnya. Bahasa yang pas akan sangat kena pada audien. Suatu kali saya pun merasa kesulitan berbicara dengan seorang anak kecil. Tapi saat anak itu bicara dengan kakaknya mereka bisa ngobrol gayeng dan penuh canda. Saya mengamati cara sang kakak berbicara dan mempraktekkan. Saya pun jadi bisa bercanda dengan anak tersebut.
Saya merasakan di awal-awal kisah Injil Yohanes bahasa Yesus tidak mudah ditangkap oleh para pendengar-Nya. Maka tidak mengherankan kalau, “Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorangpun yang menerima kesaksian-Nya itu” (Yoh 3:32). Yesus pun mengubah cara berbahasa-Nya. Dan perubahan bahasa menghantar banyak orang mengikuti-Nya.
Kita memang perlu menemukan bahasa-bahasa yang tepat agar apa yang kita sampaikan bisa diterima. Setiap segmen mempunyai bahasa sendiri. Maka kalau kita ingin agar apa yang kita sampaikan diterima dengan baik kita perlu terus menerus mengenali pendengar kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu dipanggil untuk mengisi acara di hadapan orang yang sama sekali baru kamu hadapi.

Refkeksi:
Apa yang perlu kita lakukan agar materi kita diterima pendengar kita?

Doa:
Tuhan berikanlah kemampuan padaku agar aku bisa menyampaikan gagasan-gagasanku dan diterima para pendengarku. Amin

Perutusan:
Aku akan mempelajari pendengarku dan bahasanya. -nasp-

0 comments:

Post a Comment