Senin, 1 Mei 2017
Yohanes 6:22-29
6:22. Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih
tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada
yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama
dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang
dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan
syukur atasnya.
6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak
ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu
lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang
laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di
sini?"
6:26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat
tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat
binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal,
yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh
Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
6:28. Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang
harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki
Allah?"
6:29 Jawab Yesus
kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah
kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di era global orang harus bekerja. Dengan bekerja orang dapat mandiri karena tidak menggantungkan diri pada orang lain.
- Tampaknya, dalam gambaran umum bekerja itu untuk mencari uang. Dengan uangnya orang akan memenuhi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, kesehatan, perumahan dan bahkan makin kaya makin dapat pula tingkatan kebutuhan dapat diraih.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sebanyak apapun penghasilan diperoleh dan amat banyak barang benda serta kekayaan dimiliki, orang belum sungguh menjalani kesejatian kerja apabila pemanfaatan hasilnya belum menjadi sarana membangun keutamaan hidup yang menghadirkan sikap dan tindakan peduli pada kebaikan umum. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan bekerja bukan hanya untuk mencari uang tetapi terutama untuk mewujudkan hakikat kemanusiaannya.
Ah, kalau warisan harta dengan
uang yang berlebih dan bunga bank sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan
harian, untuk apa harus bekerja?
0 comments:
Post a Comment