Hari biasa
Pekan V Prapaskah
warna
liturgi Ungu
Bacaan
Kej.
17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59. BcO Ibr 12:1-13
Yohanes 8:51-59:
51 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut
sampai selama-lamanya." 52Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya:
"Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah
mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti
firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. 53Adakah Engkau
lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah
mati; dengan siapakah Engkausamakan diri-Mu?" 54Jawab Yesus: "Jikalau
Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada
artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah
Allah kami, 55padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan
jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama
seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. 56Abraham
bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia
bersukacita." 57Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu
belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" 58Kata
Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham
jadi, Aku telah ada." 59Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia;
tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Renungan:
Bahasa dan latar belakang percakapan
yang berbeda seringkali menimbulkan perselisihan. Sering kita temukan anak
dengan orang tua atau cucu dengan nenek bercekcok karena bahasa dan latar
belakang bahasa mereka yang berbeda. Mereka bisa bertengkar ramai sekali. Namun
kala menyadari perbedaannya mereka akan akur lagi.
Bahasa dan latar belakang bahasa
yang dipakai Yesus berbeda dengan milik orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi
pun tidak mampu menangkap omongan Yesus. Mereka pun malah mengumpat Yesus,
“Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan
demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku,
ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya” (Yoh 8:52).
Memang sering tidak mudah menyadari
perbedaan bahasa. Maka sering pula perselisihan kata terjadi di dalam hidup
kita. Kiranya kita perlu belajar mendeteksi perbedaan tersebut. Salah satu
caranya adalah segera sadar kalau orang yang kita ajak bicara tidak memahami
omongan kita. Di sana kita bisa menghentikan percakapan kita atau kemudian
mengklarifikasinya.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh
8:51-59. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana bisa segera menyadari
perbedaan bahasa agar terhindar dari perselisihan kata?
Doa:
Tuhan semoga aku mampu memahami
bahasa yang mungkin berbeda denganku. Semoga aku pun bisa berbahasa dengan
baik. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga bahasaku dan segera
mengenali perbedaan yang mungkin ada. -nasp-
0 comments:
Post a Comment