Kamis, 20 April 2017
Lukas 24:35-48
24:35 Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang
terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia
memecah-mecahkan roti.
24:36. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang
hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada
mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"
24:37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa
mereka melihat hantu.
24:38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati
kamu?
24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah
ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya,
seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
24:40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan
tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya
dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di
sini?"
24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan
goreng.
24:43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata
mereka.
24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah
perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama
dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku
dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka
mengerti Kitab Suci.
24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis
demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari
yang ketiga,
24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang
pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai
dari Yerusalem.
24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada anggapan bahwa orang disebut serius olah rohani karena rajin menjalankan agama. Dia akan rajin menjalankan ibadat.
- Tampaknya, keseriusan dalam hidup rohani juga ada yang menghubungkan dengan kerajinan orang mendalami ajaran-ajaran agama. Dengan pengetahuannya orang sungguh memiliki landasan kuat dalam kesetiaan menjalankan tatanan keagamaan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, seserius apapun dalam menjalankan ibadat dan setekun apapun dalam usaha mengkaji ajaran-ajaran keagamaan, orang belum sungguh mengolah hidup rohani kalau belum membawanya sebagai cahaya hati dalam merasakan segala kejadian. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sungguh serius dalam olah rohani karena menjadi saksi berjumpanya kehidupan kongkret dengan aura mendalam di balik seluk beluk keagamaan.
Ah, orang yang amat serius
dalam hidup rohani pasti akan jadi pengajar agama.
0 comments:
Post a Comment