Hari biasa
Pekan V Prapaskah
warna
liturgi Ungu
Bacaan:
Dan.
13:1-9,15-17,19-30,33-62; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Yoh. 8:1-11. BcO Ibr
11:1-19
Yohanes 8:1-11:
1tetapi
Yesus pergi ke bukit Zaitun. 2Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan
seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. 3Maka ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang
kedapatan berbuat zinah. 4Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah
lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah. 5Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk
melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal
itu?" 6Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis
dengan jari-Nya di tanah. 7Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya,
Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara
kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan
itu." 8Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. 9Tetapi setelah
mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai
dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu
yang tetap di tempatnya. 10Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya:
"Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum
engkau?" 11Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus:
"Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi
mulai dari sekarang."
Renungan:
Menghujat dan menghukum orang yan
berdosa itu gampang. Kita gampang berteriak-teriak dan menghuhat mereka yang
kita anggap berdosa. Rasanya segala cercaan dan cacian siap untuk dilontarkan.
Tuduhan bersalah pun bisa mengumpulkan ribuan orang dan menghadirkan banyak
spanduk yang mendiskreditkan.
Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi
membawa seorang perempuan yang kedapatan berdosa. Mereka berharap Yesus pun
akan menghukum perempuan itu. Ternyata Yesus tidak terpancing oleh dorongan
nafsu mereka. Ia meredakan nafsu mereka dengan mengatakan, “Barangsiapa di
antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu” (Yoh 8:7). Mereka sadar kalau diri mereka berdosa maka mereka
terdiam dan pergi.
Rasanya kita jangan gampang
terpancing emosi untuk menghukum orang. Kita perlu sadar bahwa kita pun orang
berdosa. Sebagaimana Tuhan kita kedepankan pengampunan daripada hukuman. Pengampunan
akan membuat seseorang menjadi hidup.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Yoh 8:
1-11. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Apa yang kita lakukan kala
menghadapi orang berdosa?
Doa:
Tuhan semoga aku lebih mudah
mengampuni daripada menghukum. Dengan mengampuni aku pun mengalami kehidupan.
Amin.
Perutusan:
Aku akan gampang mengampuni daripada
menghukum. -nasp-
0 comments:
Post a Comment