Percikan Nas Sabtu, 05 Januari 2019

Carolus Houben, Yohanes Neuman
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan: 
1Yoh. 3:11-21; Mzm. 100:2,3,4,5; Yoh. 1:43-51. BcO Kol. 4:2-18.

Nas Injil: 
43 Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" 44 Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. 45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." 46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" 47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" 48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." 49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" 50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." 51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."

Percikan Nas:
Tadi pagi saya ngobrol dengan Rm. Wito. Ia menceritakan bahwa dari SMAnya yang notabene Negeri ada minimal 5 orang yang ditahbiskan menjadi imam. Ada kebanggaan dalam dirinya karena sekolah negeri bisa menghasilkan banyak imam.
Natanael kala diberitahu Filipus tentang Yesus yang telah diberitahukan Musa agak heran. Baginya apa mungkin ada hal yang baik dari Nasaret. Saya tidak begitu paham kenapa Natanael ngomong begitu. Mungkinkah itu karena Nasaret dikenal sebagai daerah yang tidak baik? Andai begitu makin tampak bahwa hal baik itu bisa hadir di manapun, juga Nasaret.
Sering tanpa sadar kita berprasangka buruk atas sesuatu karena asal atau pun latar belakangnya. Melalui bacaan hari ini kita melihat bahwa kebaikan itu bisa datang dari mana saja. Kita jangan gampang berprasangka buruk atas seseorang berdasar latar belakangnya. Setiap orang bisa memacarkan kebaikan dari mana pun dia berasal.

Doa:
Bapa Engkau selalu menyediakan kebaikan. Kebaikan-Mu itu bisa muncul dari mana saja. Semoga mata hatiku terbuka untuk melihat hadirnya kebaikan-Mu itu. Amin.

Kebaikan hadir dari mana pun
(goeng).