Selasa, 21 Februari 2017
Markus 9:30-37
9:30. Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ
dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang;
9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia
berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan
manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan
bangkit."
9:32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan
menanyakannya kepada-Nya.
9:33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di
Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya:
"Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?"
9:34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi
mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid
itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu,
hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari
semuanya."
9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan
berkata kepada mereka:
9:37
"Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia
menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya,
tetapi Dia yang mengutus Aku."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa bertanya itu menunjukkan ketidaktahuan. Apalagi kalau hal itu terjadi di muka publik, banyak orang akan tahu ketidaktahuannya.
- Tampaknya, ada gambaran bahwa dengan bertanya-tanya orang dapat dicap banyak cakap. Padahal ada sikap yang mengatakan bahwa diam adalah emas.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, setidak tahu apapun akan sesuatu hal atau perkara dan kalau bertanya dapat dicap seperti anak yang banyak berceloteh, orang justru akan menghayati ketulusan hati dan bebas dari nafsu haus kekuasaan karena mampu menghayati segala kegembiraan sekalipun ada dalam kondisi hidup yang tidak ideal sehingga perlu bertanya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan mudah mempercayakan diri pada penyelenggaraan-Nya.
Ah, status itu penting untuk
mendapatkan harga diri.
0 comments:
Post a Comment