Jumat, 10 Februari 2017
Peringatan Wajib St. Skolastika
warna liturgi Putih
Bacaan
Kej. 3:1-8; Mzm.
32:1-2,5,6,7; Mrk. 7:31-37. BcO1Kor 5:1-13
Markus 7:31-37:
Markus 7:31-37:
31 Kemudian
Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau
Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. 32 Di situ orang membawa kepada-Nya
seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan
tangan-Nya atas orang itu. 33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang
banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu,
lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. 34 Kemudian sambil menengadah ke
langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya:
Terbukalah! 35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas
pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. 36 Yesus berpesan
kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada
siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya
baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya
berkata-kata."
Renungan:
Sebuah
penyakit membutuhkan pengobatan yan tepat. Ada dokter-dokter tertentu yang mempunyai
pasien banyak sekali. Para pasien tahu bahwa dokter tersebut mampu mengobati
dengan tepat sehinnga pasien segera merasakan kesembuhan. Penyakit di
masyarakat pun membutuhkan penanganan yang tepat. Bila tepat maka satu sentuhan
pun akan menyelesaikan persoalan yang ada.
Yesus
dihadapkan pada orang yang bisu tuli. Orang itu berharap kesembuhan. Maka
telinga dan lidah orang itulah yang disentuh oleh Yesus. Sentuhan itu tepat
sasaran. Orang itu pun sembuh.
Kadang
kita pun tertantang untuk menemukan kunci atas persoalan-persoalan yang kita
hadapi. Saat tertemukan maka persoalan serumit apapun mudah kita atasi. Maka
rasanya kita pun perlu mengasah ketajaman kita mengatasi persoalan yang kita
hadapi. Semua persoalan pasti ada kunci untuk mengatasinya.
Kontemplasi:
Pejamkan
matamu sejenak. Bayangkan dirimu mendapat persoalan berat. Lalu anda menemukan
kunci untuk mengatasinya.
Refleksi:
Bagaimana
keyakinanmu untuk menyelesaikan masalah yang kauhadapi?
Doa:
Tuhan
aku percaya bahwa Engkau selalu menyediakan kunci jawaban atas
persoalan-persoalanku. Semoga aku tekun menemukannya. Amin.
Perutusan:
Aku
akan mencari dan menemukan kunci jawaban atas persoalan-persoalanku. -nasp-
Renungan singkat untuk sabtu minggu
11-12 feb 2017: https://www.instagram.com/p/BQP9B8Dj9nn/
0 comments:
Post a Comment