Sunday, February 19, 2017
Rm. Gito Minta Minyak Suci
Rm. Bambang sedang berada di depan laptop untuk mengirim renungan-renungan pada sore jam 15.00an Sabtu 18 Februari 2017. "Rama, Rama Gito ngersaaken Lisah Suci" (Rama, Rm. Gito menghendaki Sakramen Perminyakan) kata Rm. Agoeng yang tiba-tiba masuk kamar Rm. Bambang. Ketika Rm. Bambang menanggapi dengan kata-kata "Pun nampi saking Rm. Adiministrator lan ugi saking Rm. Hadi, je" (Rama Adiministrator dan sebelumnya Rm. Hadi sudah menerimakan untuk beliau), Rm. Agoeng berkata "Pun dilayani mawon" (Kita layani saja). "Panjenengan wonten Lisah Suci, ta?" (Anda menyimpan Minyak Suci, kan?) tanya Rm. Agoeng yang langsung dijawab oleh Rm. Bambang "Inggih" (Benar).
Ternyata Rm. Agoeng meminta Rm. Bambang yang menerimakan Sakramen Perminyakan atau Sakramen Orang Sakit untuk Rm. Gito. "Pun ngaten mawon mboten napa-napa" (Gitu saja, tak apa) kata Rm. Agoeng melihat Rm. Bambang hanya berbaju dan berkain sarung. Rm. Agoeng kemudian menyiapkan lilin di meja kamar Rm. Gito. Rm. Bambang mengambil stola di kapel. Pak Tukiran, Mbak Tari, Bu Riwi, Rm. Yadi dan tentu juga Rm. Agoeng bersama-sama mendukung pelayanan Sakramen untuk Rm. Gito yang berbaring di tempat tidurnya. Pelayanan yang menggunakan bahasa Indonesia tetapi di dalam bagian Injil dan homili menggunakan bahasa Jawa. Sesudah selesai Rm. Agoeng berkata kepada Mbak Tari dan Pak Tukiran "Sok-sok diinguk ya" (Kadang-kadang dijenguk ya).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment