Sabda Hidup
Senin, 6 Februari 2017
Peringatan Wajib St. Paulus Miki
warna liturgi Merah
Bacaan
Kej. 1:1-19; Mzm.
104:1-2a,5-6,10,12,35c;
Mrk. 6:53-56. BcO1Kor 1:18-31
Markus 6:53-56:
53 Setibanya
di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di
situ. 54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. 55 Maka
berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang
sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. 56 Ke
manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang
meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka
diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang
menjamah-Nya menjadi sembuh.
Renungan:
Dalam masa kampanye keberadaan para
calon kepala daerah selalu disertai oleh para pendukungnya. Di mana pun mereka
berada di situ pasti berkumpul para pendukungnya. Ada yang datang karena
inisiatif sendiri. Ada pula yang diajak datang. Ada juga datang karena
disetting. Yang pasti harus ada orang ketika sang calon berkunjung. Malu dong
kalau sampai tidak ada orang di sekitarnya.
Yesus mempunyai hobi berkeliling. Ia
selalu blusukan. Pada saat berkeliling Ia selalu mengajar dan menyembuhkan
orang-orang sakit. Maka ketika Ia datang ke suatu tempat, orang-orangpun datang
mengerumuni-Nya tanpa ada yang menyeting. “Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa,
ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di
pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai
jubah-Nya saja” (Mrk 6:56).
Ketika orang sungguh dipercaya maka
orang-orang pun akan mendatanginya tanpa harus dikomando. Bahkan mereka tidak
sekedar datang tapi juga membawa banyak hal sebagai wujud dukungan yang
dipercaya. Sebaliknya kepada yang tak dipercaya ia akan terpaksa menemui dan
berpura-pura baik, sokur-sokur bisa mengambil apa yang dibawa. Membangun
kepercayaan orang bukan dengan sekedar kata dan retorika. Kepercayaan orang
bisa bertumbuh karena perbuatan-perbuatan baik yang telah kita lakukan dan
kebenaran kata yang kita ucapkan. Maka bersama Yesus kita tunjukkan kata-kata
yang benar dan perbuatan-perbuatan baik kita.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mrk 6:53-56.
Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana bisa menghadirkan kata dan
perbuatan baik?
Doa:
Tuhan semoga kami sungguh bisa
memilih siapa orang yang tulus melayani untuk menjadi pemimpin kami. Semoga
orang-orang pun tidak terjebak oleh kata dan retorika. Amin.
Perutusan:
0 comments:
Post a Comment