Rabu, 22 Februari 2017
Pesta Takhta St. Petrus
warna liturgi Putih
Bacaan
1Ptr. 5:1-4; Mzm.
23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 16:13-19. BcO1Kor 12:1-11
Matius 16:13-19:
Matius 16:13-19:
13 Setelah
Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya:
"Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" 14 Jawab mereka: "Ada
yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula
yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." 15 Lalu Yesus
bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" 16 Maka
jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 17
Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan
manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan
Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku
akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.19 Kepadamu
akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat
di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Renungan:
Orang
sering mendapatkan paraban (sebutan khusus) dari teman-temannya. Paraban itu
bisa berasal dari nama ayahnya, olok-olokan, atau karena kemiripan dengan orang
tertentu, peristiwa tertentu dan lain-lain. Karena nama baru itu begitu melekat
maka sering orang tidak ingat nama aslinya.
Yesus
menyebut Simon dengan sebutan Petrus. Sebutan ini bukan olok-olok. Sebutan ini
mempunyai makna yang mendalam dan memuat tugas perutusan Petrus. “Engkau adalah
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut
tidak akan menguasainya” (Mat 16:18). Dia adalah Petrus sang penutup lobang seol.
Keberadaannya menahan orang dimasukkan ke seol.
Nama
kita selalu memuat arti tertentu. Orang tua memberi nama kepada kita pun
menyertakan harapannya. Seperti Petrus marilah kita mendekat pada arti yang
diharapkan dari nama kita.
Kontemplasi:
Pejamkan
matamu. Ingatlah namamu. Renungkan artinya dan kedekatan hidupmu dengan arti
tersebut.
Refleksi:
Tulislah
bagaimana anda menterjemahkan nama dalam hidup harianmu.
Doa:
Tuhan
semoga aku sungguh-sungguh dalam hidup. Semoga aku pun tidak mengabaikan
harapan orang tuaku yang telah memberi nama. Amin.
Perutusan:
Aku
akan menjaga arti nama dalam hidup harianku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment