Jumat, 03 Februari 2017
Blasius, Ansgarius
warna liturgi Hijau
Bacaan
14 Raja Herodes juga mendengar
tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan:
"Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah
sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." 15 Yang lain mengatakan:
"Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi
sama seperti nabi-nabi yang dahulu." 16 Waktu Herodes mendengar hal itu,
ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan
yang bangkit lagi." 17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang
menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa
Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai
isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau
mengambil isteri saudaramu!" 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada
Yohanes dan bermaksud untukmembunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes
segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan
suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya
selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 21 Akhirnya
tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang
tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan
orang-orang terkemuka di Galilea. 22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias
tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja
berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka
akan kuberikan kepadamu!", 23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja
yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari
kerajaanku!" 24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus
kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" 25 Maka
cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang
juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 26
Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya
ia tidak mau menolaknya. 27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan
perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala
Yohanes di penjara. 28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya
kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. 29 Ketika
murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya,
lalu membaringkannya dalam kuburan.
Renungan:
Orang yang bingung bisa terpancing
untuk melakukan tindakan yang tak terkendali. Mereka khawatir apa yang
disembunyikan, yang ditutupi akan terbuka, mereka takut akan diturunkan dan
tidak mendapatkan kuasa lagi maka mereka akan berusaha menyingkirkan orang yang
akan membongkar kedoknya dan mengganggu kekuasaannya.
Herodes kebingungan dengan kehadiran
Yesus. Ia menduga Yesus adalah Yohanes yang ia kagumi sekaligus ia benci.
Yohanes yang telah ia penggal kepalanya. Ia resah “Yohanes yang bangkit” itu
akan membuka kedoknya dan membalas dendam. Ia pun ingin menyingkirkannya.
Kuasa memang memungkinkan seseorang berbuat
macam-macam. Kala kuasa itu mulai menghilang maka ia akan mencari cara agar
keburukannya selama berkuasa tak tercium. Aneka benteng akan dibangun. Aneka
usaha untuk menghalangi yang berkuasa akan dibuat. Seringkali tindakan yang
dilandasi kebingungan akan ngawur. Maka rasanya ketika berkuasa gunakan
kekuasaan bukan untuk kepentingan sendiri. Gunakan kekuasaan untum
kesejahteraan rakyat.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Lihatlah
para mantan penguasa di negeri ini.
Refleksi:
Tulislah bagaimana menjaga amanah
kekuasaan yang diberikan kepada kita.
Doa:
Tuhan jagailah para pemimpin kami
supaya mereka sungguh mempertanggungjawabkan kekuasaannya untuk kebaikan
rakyat. Buatlah para mantan pemimpin legawa membiarkan penggantinya berkuasa.
Amin.
Perutusan:
0 comments:
Post a Comment