diambil dari http://kabarsurgawi.blogspot.com/2017/02/4
Salah satu
sejarah pelayanan Yesus yang paling signifikan adalah 40 hari setelah
kebangkitan-Nya dari kematian. Dia melakukan perjalanan dan berbicara ke banyak
orang di daerah-daerah yang pernah dilayaniNya. Dan ribuan orang menyaksikan
pemulihan di tubuh-Nya.
Selama 40
hari Yesus menunjukkan kepada dunia bahwa Ia hidup kembali. Meski hal itu
adalah bagian dari mujizat Ilahi, masih banyak pula orang-orang yang
memperdebatkan kebenaran itu. Jika Dia sendiri sudah mengetahui hal itu akan
terjadi, lalu mengapa Dia harus tinggal selama itu di bumi sebelum terangkat ke
surga?
1.
Membuktikan bahwa Yesus benar-benar bangkit dari kematian
Satu alasan
mengapa Yesus masih tetap tinggal di dunia selama lebih dari satu bulan setelah
kebangkitan-Nya adalah untuk mendemonstrasikan kepada para pengikut-Nya bahwa
Dia benar-benar hidup.
Para
pengikut tahu bahwa penguasa Roma telah membunuh Yesus, dan bahkan tubuh-Nya
telah diturunkan dari salib dan dibaringkan di dalam kubur. Dan ketika itu
terjadi, mereka dipenuhi dengan keputusasaan dan ketakutan; banyak dari mereka
yang kemudian bersembunyi. Padahal mereka benar-benar percaya bahwa Yesus
adalah Mesias yang dijanjikan, dan saat mengetahui Yesus sudah mati mereka
menjadi hilang harapan. Mereka lupa akan janji Yesus bahwa Dia akan bangkit
dari kubur.
Dan ketika
Yesus menampakkan diri di antara mereka setelah kebangkitan itu, hidup mereka
berubah. Mujizat terbesar dalam sejarah dunia baru saja terjadi: Yesus Kristus
bangkit! Selama 40 hari itu, Ia menampakkan diri kepada sebagian besar
murid-murid-Nya untuk membuktikan bahwa Ia telah bangkit dari kematian oleh
karena kuasa Allah.
Lebih dari
dua dekade berikutnya, Rasul Paulus menulis bahwa, “... Ia menampakkan diri
kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih
hidup sampai sekarang, tetapi beberapa diantaranya sudah meninggal (1 Korintus
15: 6)”.
2.
Mengingatkan murid-murid tentang misi yang akan mereka kerjakan
Yesus telah mengajar murid-murid-Nya selama tiga tahun.
Tetapi dimasa yang singkat itu, Yesus harus mengulang kembali pengajaran yang
Dia sampaikan itu kepada mereka dan menjelaskan tentang nubuat kebangkitan yang
tertulis dalam Perjanjian Lama (Lukas 24: 27).
Dia juga mengajak mereka untuk segera menjalankan misi
pekerjaan-Nya. Tetapi sebelum mereka terburu-buru melakukan hal itu, Yesus
mengingatkan untuk menunggu tercurahnya kuasa Roh kudus (Kisah Para Rasul 1:
4). Kehadiran Roh Kudus menjadi penggenapan janji Allah bahwa setelah Yesus
terangkat ke surga Dia akan menghadirkan seorang penolong. Mereka harus
dipenuhi Roh kudus sebelum memulai pelayanan mereka di seluruh dunia (Lukas 3:
21).
Yesus mengingatkan para murid-murid-Nya untuk pergi melayani,
memuridkan kembali, membaptis mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus
(Kisah 2: 38; 22: 16; Efesus 4: 5; Kolose 2: 12), dan mengajar mereka melakukan
kehendak Allah.
3. Mengajarkan tentang pentingnya tiga unsur utama dalam
pelayanan para murid
Sebelum terangkat ke surga, Yesus mengajarkan para murid
tentang tiga unsur penting yang harus mereka terapkan dalam pelayanannya, yaitu
pentingnya komunitas dan kepemimpinan (1 Korintus 12: 27), akan muncul
penulis-penulis Injil yang dipenuhi Roh Kudus untuk menuliskan Perjanjian Baru
sebagai pelengkap kitab Perjanjian Lama yang telah ada, serta pentingnya
Perjamuan Kudus (Lukas 24: 1-35).
4. Menyadarkan para murid bahwa Yesus tetap setia meskipun
mereka tidak setia
Saat masa-masa penderitaan Yesus, banyak murid yang kemudian
menyangkali Dia. Mereka semua lari dan takut. Tak seorang pun yang setia
menunggui Yesus saat Dia disalibkan, kecuali kaum perempuan. Dan ketika Yesus
menampakkan diri-Nya setelah kebangkitan, Dia ingin menyatakan bahwa Dia telah
mengampuni mereka. Mereka merasa malu dan takut atas tindakan pengecut mereka,
namun Yesus justru mengampuni dosa mereka. Di saat Yesus bertemu Simon Petrus,
tidak kebetulan bahwa Yesus juga menanyakan pertanyaan yang sama kepada dia
sebanyak tiga kali (Yohanes 21: 1-19).
Yesus masih tinggal di bumi selama 40 hari untuk mengajar
murid-murid-Nya dan mempersiapkan mereka untuk tugas memberitakan tentang
Kristus ke seluruh dunia. Selain itu, Yesus juga melakukan banyak hal-hal
lainnya selama kesempatan itu. Yohanes 21: 25 menyatakan, “Masih banyak hal-hal
lain yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan
satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus
dituliskan itu.”
Sumber : http://www.jawaban.com
0 comments:
Post a Comment