Rabu, 3 Mei 2017
Pesta St. Filipus dan Yakobus, Rasul
warna liturgi merah
Bacaan
1Kor. 15:1-8; Mzm. 19:2-3,4-5; Yoh.
14:6-14. BcO Kis5:12-32 atau 1Kor 1:17-2:5
Yohanes 14:6-14:
6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku. 7Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku.
Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."8Kata Filipus
kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup
bagi kami."9Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama
kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku,
ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada
kami.10Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?
Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi
Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.11Percayalah
kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau
setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.12Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan
juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;13dan apa juga yang kamu
minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam
Anak.14Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya."
Renungan:
Suatu kali aku melihat tanaman pot di dekat
kolam layu dan hampir mati. Ketika kuliat ternyata pot itu kering. Tampaknya
sudah lama ia tidak disiram, padahal dia berada di dekat air. Seorang anak
sering tidak merasakan besarnya cinta orang tua kepada mereka. Baru saat
ditunjukkan oleh orang lain mereka baru sadar.
Filipus telah lama bersama Yesus. Maka ketika
ia meminta Tuhan menunjukkan Bapa kepadanya Yesus heran. Filipus selalu bersama
Yesus. Maka mengherankan kala ia tidak tahu Bapa, karena Yesus ada di dalam
Bapa dan Bapa ada di dalam Dia.
Seringkali kedekatan dengan sumber tidak
menentukan kemampuan merasakan rahmat tersebut. Rahmat itu berlimpah. Dia ada
di antara kita. Kita buka hati dan pikiran kita agar menangkap rahmat-Nya dan
menyerap dayanya.
Kontemplasi:
Bayangkan rahmat Tuhan yang ada di sekitarmu.
Refleksi:
Bagaimana mengenali dan menyerap rahmat Tuhan?
Doa:
Tuhan semoga aku mampu menangkap dan menyerap
rahmat-Mu. Semoga aku tidak kehilangan kesempatan menangkapnya. Amin.
Perutusan:
0 comments:
Post a Comment