Antonius dr Florence, Damianus deVeuster
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 12:24-13:5a; Mzm.
67:2-3,5,6,8; Yoh. 12:44-50. BcO Why 14:14-15:4
Yohanes 12: 44-50:
44Tetapi Yesus berseru kata-Nya:
"Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada
Dia, yang telah mengutus Aku;45dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia,
yang telah mengutus Aku.46Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam
kegelapan.47Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak
melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk
menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.48Barangsiapa menolak Aku,
dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah
Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.49Sebab Aku
berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah
yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku
sampaikan.50Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi
apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh
Bapa kepada-Ku."
Renungan:
Suatu hari datang seseorang kepadaku. Ia
menyampaikan pesan dari teman lamaku. Setelah mendengar tanda-tanda yang dia
berikan aku pun mulai mengenal dia sebagai utusannya. Tanda-tanda yang dia
berikan membuat diriku menerima dia seperti menerima temanku sendiri.
Yesus mengatakan, “Barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus
Aku” (Yoh 12:44). Sebagai utusan Yesus menampilkan jatidiri sang pengutus. Maka
percaya kepada-Nya adalah percaya kepada yang mengutus Dia.
Utusan adalah pribadi terhormat. Dia hadir
untuk menghadirkan sang pengutus. Maka kiranya kita pun perlu bersikap positif
pada utusan yang datang kepada kita. Hadirnya utusan bukan untuk merendahkan
kita tapi malah merupakan sebuah kehormatan bagi kita.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu menemui utusan dari kolega
atau temanmu?
Refleksi:
Bagaimana menerima utusan?
Doa:
Tuhan semoga aku makin percaya pada
utusan-utusan-Mu. Semoga telingaku mendengar dengan baik pesan yang mereka
bawa. Amin.
Perutusan:
Aku akan menerima utusan dengan baik. -nasp-
0 comments:
Post a Comment