Friday, November 28, 2014
ADA ULANG TAHUN
Pagi ini, Sabtu 29 November 2014, kamar makan Domus Pacis terdengar cukup ramai ketika Rama Bambang masuk. Rama Agoeng mengambil gambar foto dengan HPnya. Rama Tri, Rama Harto, Mas Fredi dan Mbak Tari berjajar berpose. Di depan tempat duduk Rama Tri Wahyono ada tumpeng kecil dan di sebelahnya masih ada tyumpeng lain yang lebih besar. "Niki Rama Tri ulang taun" (Ini ada hari ulang tahun Rama Tri) kata Rama Agoeng. "Sakniki rama-rama bareng foto" (Sekarang rama-rama diambil gambarnya bersama-sama). Ketika Rama Sugiana dan Rama Yadi masuk, kecuali Rama Harjaya dan Rama Jaka, para rama bersama-sama diambil gambarnya oleh Mas Fredi. "Seneng, moooo?" (Kamu senang, rama?) tanya Rama Agoeng kepada Rama Tri yang mendapat jawaban "Iyaaa". Ternyata kalau ada 2 buah tumpeng, hal ini karena ada dua macam nasi, yaitu nasi kuning dan nasi goreng. Tentu saja Rama Tri menyantap tumpeng nasi goreng, sebab beliau amat gemar nasi goreng.
"Retrete pripun, rama? Mbokmenawi wonten sing mengesan." (Bagaimana dengan retretnya? Barangkali ada yang amat mengesan) tanya Rama Bambang kepada Rama Yadi yang baru saja menjalani retret 24-28 November 2014. Seminggu lalu Rama Agoeng yang retret 17-21 November 2014 amat terkesan bahwa dalam bermisi para rama harus "Berbasiskan Kitab Suci dengan menggunakan data". Prinsip ini mengoreksi semboyan sebelumnya "Pastoral berbasis data". Dalam karya misi yang jadi landasan adalah Kitab Suci. Dan pada makan pagi ini Rama Yadi dengan semangat berceritera retretnya yang dipimpin oleh Mgr. Sunarka, SY. Uskup Purwokerto. Rama Yadi berceritera tentang pentingnya bergaul lintas agama yang akan membuat orang terbuka dan tidak fanatik. Tiba-tiba Rama Yadi berkata "Lho, aku kok malah durung mangan?" (Lho, aku malah belum mengambil santapan). Semua tertawa dan pagi itu memang terasa adanya suasana kegembiraan khusus. Dan Rama Tri yang kini berusia 57 tahun tampak kekenyangan karena makan banyak nasi goreng. Ini terditeksi karena beliau mendahului keluar dari kamar makan tertatih-tatih menuju WC.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment