
Sesudah minum teh panas dan menyantap snak, pembicaraan dimulai pada jam 15.20. Berkaitan dengan rumusan syahadat iman "akan Tuhan Yesus Kristus Putra Allah yang tunggal" Rama Bambang mengajak para peserta berbicara apa yang menjadi persoalan dari rumusan itu. Pembicaraan berlangsung dalam 4 langkah:
- Persoalan yang muncul. Ada dua soal pokok: 1) Apa maksud Allah mempunyai Putra dan Yesus disebut Putra Allah?; 2) Apa maksudnya istilah "tunggal"? (Jawa: ontang-anting).
- Pemahaman sendiri. Rama Bambang meminta barangkali dari peserta ada yang dapat mencoba memberikan penjelasan. Beberapa pendapat yang muncul: 1) Kristus adalah Tuhan sendiri karena tanpa Dia tak ada penebusan; 2) Istilah "Putra" menunjukkan kedekatan dengan Allah, dan Yesus adalah Sabda Allah sendiri; 3) Tuhan itu hadir sebagai Roh Allah menjadi utusan dan pegangan kebaikan.
- Dari Katekismus Gereja Katolik (KGK). Rama Bambang mengambil no. 430 yang berbunyi: "Yesus" dalam bahasa ibrani berarti "Allah membebaskan". Pada waktu menyampaikan pewartaan, malaikat Gabriel menamakan Dia Yesus, yang menandakan sekaligus Siapa Dia dan untuk apa Ia diutus. Karena tidak ada seorang pun dapat "mengampuni dosa selain Allah sendiri" (Mrk 2:7), maka Allah sendirilah yang "akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Mat 1:21) dalam Yesus, Putera-Nya yang abadi yang telah menjadi manusia. Jadi, dalam Yesus Allah menyimpulkan seluruh karya keselamatan-Nya untuk umat manusia. Dalam Yesus Allah berkarya untuk pembebasan atau penebusan atau penyelamatan manusia. Ini adalah karya pengampunan dosa sehingga Yesus menjadi satu-satunya (ontang anting atau tunggal) yang jadi pengantara Allah dan manusia. Dia adalah jalan, kebenaran dan hidup. Yang menjadi pokok adalah bagiamana kita dapat membiarkan diri dikuasai oleh Tuhan Yesus. Jalannya membiasakan diri sambung dengan Yesus dalam hati.
- Tanya-jawab. Dalam tanya-jawab yang terutama muncul adalah doa pribadi lebih-lebih doa batin dalam keheningan.

0 comments:
Post a Comment