Senin, 01 Desember 2014
Hari biasa Pekan I Adven
warna liturgi Ungu
Bacaan:
Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,(4b-5,6-7), 8-9; Mat. 8:5-11. BcO Yes. 7:1-17
Matius 8:5-11:
5
Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan
Dia dan memohon kepada-Nya: 6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena
sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 7 Yesus berkata kepadanya: "Aku
akan datang menyembuhkannya." 8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya:
"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja
sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 9 Sebab aku sendiri seorang
bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah
seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi:
Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka
ia mengerjakannya." 10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan
berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di
antara orang Israel. 11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang
dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak
dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
Renungan:
Membaca bacaan
hari ini saya menemukan 3 keutamaan dalam diri perwira: peduli, rendah
hati dan percaya. Perwira ini peduli dengan keadaan hambanya. Sakit yang
dialami hambanya menggerakkan hatinya untuk dengan rendah hati
mendatangi Yesus. Dan saat bertemu dengan Yesus ia makin percaya pada
kekuatanNya untuk menyembuhkan hambanya. Akhirnya semua keutamaan dia
berbuah baik pada si hamba, bahkan juga pada dirinya. Yesus pun
mengatakan, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak
Orang
yang peduli tidak mengindahkan martabat dan derajatnya. Ia akan rela
melakukan aneka macam hal tanpa merasa kehilangan harga diri atau pun
merendahkan martabatnya. Mereka yang peduli rela berkotor-kotor,
berlelah-lelah, berkorban demi keselamatan sesamanya. Namun sayangnya
sekarang ini orang sulit bersikap positif pada mereka yang berbuat baik.
Cap-cap miring sering ditimpakan pada mereka yang sungguh-sungguh mau berbuat
baik. Namun bagi mereka yang hatinya mempunyai kepedulian tidak akan
mundur dengan penilaian orang. Mari kita bangun kepedulian dari hati
kita yang terdalam.
Kontemplasi:
Duduklah dengan tenang dan bayangkan kisah dalam Injil Mat. 8:5-11. Bayangkan dirimu sebagai si Perwira.
Refleksi:
Bagaimana kepedulian hidup dalam dirimu dan bagaimana itu mengalir pada sesamamu.
Doa:
Tuhan, semoga aku mempunyai jiwa seperti perwira yang dikisahkan dalam Injil Mat. 8:5-11 Amin.
Perutusan:
Aku akan mengasah kepedulianku.
pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel" (Mat 8:10).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment