Jumat, 14
November 2014
Lukas 17:26-37
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh,
demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan
dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air
bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot:
mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan
membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom
turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka
semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak
Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan
di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk
mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia
kembali.
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
17:33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia
akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan
menyelamatkannya.
17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua
orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan.
17:35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang,
yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
17:36 [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang
akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.]
17:37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana,
Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ
berkerumun burung nasar."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, pada umumnya orang mengejar kebahagiaan bahkan kenikmatan dalam hidupnya. Dengan bekerja tanpa mengenal lelah orang berjuang mendapatkan yang dibutuhkan bahkan diinginkan.
- Tampaknya, dengan suasana aman dan enak orang dapat menjalani hidupnya dengan tenang. Bagi pada umumnya orang semua itu untuk mempertahankan diri bahkan untuk menanggulangi segala yang mengancam kelangsungan hidup.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa segalanya ada akhirnya bahkan kehidupan dunia juga akan berhenti sehingga orang harus selalu siap untuk berpisah dengan siapapun dan apapun yang ada di dunia ini. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati segala kehilangan bahkan nyawanya sebagai bagian dari panggilan aura kemendalaman batin.
Ah, orang harus berjuang untuk tidak mati.
0 comments:
Post a Comment