Hari Biasa
warna
liturgi Hijau
Bacaan:
Why. 5:1-10; Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b; Luk.
19:41-44. BcO Dan. 1:1-21
Lukas
19:41-44:
41Dan
ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya,42kata-Nya:
"Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang
perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi
matamu.43Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau
dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala
jurusan,44dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan
pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di
atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah
melawat engkau."
Renungan:
Dalam
sebuah berita di koran ditulis pesan para anak Palestina untuk para santri. Di
sana anak-anak Palestina itu berpesan agar anak-anak di Indonesia bersyukur
tinggal di negeri ini. Bagi mereka tinggal di daerah perang membuat mereka
sulit berkembang. Mereka merindukan negeri yang aman, bebas dari konflik dan
peperangan seperti Indonesia. Maka mereka pun mengajak anak-anak Indonesia
untuk mensyukuri keberadaan mereka di negeri ini.
Kadang
kita yang berada di negeri damai sulit menggerti atau bahkan menganggap enteng
kedamaian tersebut. Tidak jarang terdorong oleh rasa tidak puas kita kita
menuntut lebih dari segala sesuatu yang sudah sangat indah. Karena keegoan kita
memenjara kebahagiaan dan kedamaian untuk diri sendiri. Padahal kala kita
memaksakan itu maka ketidakdamaian sudah siap menghancurkan
kedamaian."Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti
apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi
bagi matamu" (Luk 19:42). Andai kita mau mengerti, mau menerima dan mau
mensyukuri apa yang ada dan telah dianugerahkan kita tahu apa yang perlu untuk
damai sejahtera kita.
Kontemplasi:
Carilah
tempat yang tenang dan ambillah sikap doa. Dalam doamu temukan
kebaikan-kebaikan Tuhan dalam dirimu, keluargamu, lingkunganmu dan negaramu.
Refleksi:
Apa
yang menghambatmu untuk mengenal, mensyukuri dan menjaga damai sejahtera?
Doa:
Tuhan,
semoga aku sanggup mengatakan cukup atas segala sesuatu yang telah
kauanugerahkan kepadaku. Aku sanggup menerima kemudahan dan kesulitannya
sebagai bagian utuh damai sejahteraMu.Amin.
Perutusan:
Aku
akan menemukan 10 bekal yang dianugerahkan Tuhan bagi damai sejahtera.-nasp-
0 comments:
Post a Comment