Sabtu, 15 November 2014
Albertus Agung, Magdalena Morano
warna liturgi Hijau
Bacaan:
3Yoh. 5-8; Mzm. 112:1-2,3-4,5-6; Luk. 18:1-8.
BcO 1Mak. 3:1-26
Lukas 18:1-8:
1
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan,
bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 2 Kata-Nya:
"Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan
tidak menghormati seorangpun. 3 Dan di kota itu ada seorang janda yang
selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap
lawanku. 4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia
berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak
menghormati seorangpun, 5 namun karena janda ini menyusahkan aku,
baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan
akhirnya menyerang aku." 6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan
hakim yang lalim itu! 7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang
pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia
mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 8 Aku berkata kepadamu: Ia
akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu
datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Renungan:
Kemarin
siang kala mengambil gambar di Panti Asuhan Putra Boro untuk edisi
Natal, saya sempat ngobrol dengan Rm Alip. Dia bercerita bahwa dia
berharap Paroki Boro mempunyai tanah di daerah Dekso. Dia pun berdoa
kepada Tuhan dan mohon dukungan doanya Rm Prenthaler di makamnya.
Beberapa waktu sesudahnya dia misa pemberkatan jenasah. Selesai misa
anak tertua dari keluarga itu menemuinya dan mengatakan, "Bapak berpesan
supaya menghibahkan tanah seluas 2.000 m kepada Gereja dan tanah
tersebut tidak boleh dijual." Ia pun menerima dengan sukacita. Yang
lebih menggembirakan adalah berkat dukungan doa Rm Prenthaler Tuhan
berkenan mengabulkan permohonannya.
Rasanya janji Yesus sungguh
nyata. "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang
siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu
sebelum menolong mereka?" (Luk 18:7). Tuhan tidak pernah membiarkan
harapan mereka yang berseru kepadaNya hampa. Ia pun tidak mengulur-ulur
waktu untuk menolong mereka yang mengandalkanNya. Marilah datang dan
selalu datang kepadaNya.
Kontemplasi:
Duduklah dalam keheningan batin dan hadirkanlah beberapa peristiwa campur tangan Tuhan dalam hidupmu.
Refleksi:
Buatlah daftar pertolonganNya dalam sejarah hidupmu.
Doa:
Tuhan
Engkau selalu hadir tepat pada waktunya. Engkau tak pernah membiarkanku
pulang dengan tangan hampa. Selalu ada bekal dan pertolonganMu untuk
aku. Aku bersyukur mempunyai Engkau. Amin.
Perutusan:Aku tak akan berhenti mengandalkan pertolongan Tuhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment