Rafael dr
Yosef Kalinowski, Agnes Asisi
warna
liturgi Hijau
Bacaan:
Why. 4:1-11; Mzm. 150:1-2,3-4,5-6; Luk. 19:11-28.
BcO 1Mak. 9:1-22
Lukas
19:11-28:
11Untuk
mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan
suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa
Kerajaan Allah akan segera kelihatan.12Maka Ia berkata: "Ada seorang
bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di
situ dan setelah itu baru kembali.13Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan
memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang
sampai aku datang kembali.14Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia,
lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini
menjadi raja atas kami.15Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia
dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya
uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.16Orang
yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah
menghasilkan sepuluh mina.17Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu
itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu
terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.18Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan,
mina tuan telah menghasilkan lima mina.19Katanya kepada orang itu: Dan engkau,
kuasailah lima kota.20Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah
mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.21Sebab aku takut akan
tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak
pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.22Katanya kepada
orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu
sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil
apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.23Jika
demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan
uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.24Lalu
katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu
dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.25Kata
mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.26Jawabnya: Aku berkata
kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang
tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.27Akan
tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka
ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."28Dan setelah mengatakan
semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke
Yerusalem.
Renungan:
Dalam
percakapannya dengan para seminaris dan Imam, Yustinus Card. Darmoyuwono
mengatakan, "Jadi imam jangan seneng mengganggur. Sesulit-sulitnya orang
bekerja lebih sulit orang menganggur. Menganggur itu tempat bersemayamnya roh
jahat." Mereka yang nganggur dan tidak mau kerja punya kecenderungan
ngrumpi. Dan pada saat ngrumpi kecenderungannya ngomongin jeleknya orang lain.
Anehnya lagi mereka yang begitu malah sering mencela, mencacat orang-orang yang
sungguh-sungguh bekerja, bahkan mencela yang memberi bantuan.
Orang
seperti itu mirip dengan yang dikisahkan dalam Injil Luk 19:20-21. Pada tuan
yang memberi modal ia malah omong,
"Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu
tangan.Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan
mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan
tabur."
Marilah
kita berani berinstrospeksi sebelum ngomongin kejelekan orang, apalagi orang
itu adalah orang yang sering membantu kita.
Mengeluh itu memang nikmat, namun kenikmatan orang mengeluh adalah
kemenangan kuasa jahat.
Kontemplasi:
Duduklah
dalam keheningan dan mata terpejam. Daftarlah orang-orang yang sering kaurumpi.
Liatlah pertolongan-pertolongan mereka kepadamu.
Refleksi:
Bagaimana
rasamu kala dirumpi orang?
Doa:
Tuhan
bantulah aku menerima apa yang Kauberikan dan mendayagunakannya secara serius.
Jauhkan aku dari tarikan kuasa jahat untuk selalu mengeluh. Amin.
Perutusan:
Hari
ini aku puasa mengeluh.
0 comments:
Post a Comment