Peringatan
Wajib SP Maria Dipersembahkan kepada Allah
warna
liturgi Putih
Bacaan:
Why. 10:8-11; Mzm. 119:14,24,72,103,111,131; Luk.
19:45-48; BcO Dan. 2:1,25-47
45Lalu
Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di
situ,46kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa.
Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."47Tiap-tiap hari Ia mengajar di
dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang
terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia,48tetapi mereka
tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat
kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Renungan:
Yesus
mengusir para pedagang di sekitar bait Allah. Ia tidak rela: "Ada
tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang
penyamun" (Luk 19:46). Mereka yang berdagang di luar pun sudah membuatNya
tidak berkenan, bagaimana sekiranya kalau Dia menemukan orang-orang yang (maaf)
"memperdagangkan" Allah? Bisa dibayangkan betapa besar amarahNya.
Beberapa
waktu yang lalu kita sempat mendapat berita bagaimana Yesus dijadikan ladang
mengeruk uang jemaat untuk kepentingan pribadi pemimpin. Di tempat lain para
pengkotbah meminta bayaran tinggi untuk suatu ceramah keagamaan. Agama, Tuhan
dijadikan bahan dagangan. Anugerah cuma-cuma dari Tuhan diberi tarif yang
tinggi sehingga tidak semua yang berharap mendapatkan pengajarannya (yang
bagus) bisa menemukan.
Marilah
kita bermurah hati dalam melayani. Tidak memasang tarif dan menyalahgunakan
Allah untuk kepentingan pribadi kita. Allah telah bermurah hati, maka jangan
sampai Ia mengusir kita dari hadapanNya.
Kontemplasi:
Bayangkan
Tuhan ada di hadapanmu dan mengevaluasi mewartakan nama Tuhan.
Refleksi:
Apa
evaluasi Tuhan terhadap tindakan pewartaanmu? Dan bagaimana ketulusanmu dalam
mewartakanNya?
Doa:
Tuhan
semoga aku dan semua orang tidak tergoda memperdagangkan Engkau. Semoga rahmat
cuma-cuma dariMu kubagi dengan murah hati.Amin.
Perutusan:
Aku
akan menjaga kemurnian tugas pewartaan dari Tuhan.-nasp-
0 comments:
Post a Comment