Selasa, 18
November 2014
Lukas 19:1-10
19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus
melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala
pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu,
tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu
memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke
atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang
di rumahmu.”
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus
dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu
bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.”
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan,
setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada
sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
19:9 Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi
keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang.”
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, pada umumnya orang akan amat membenci pengkhianat hidup bersama. Kebencian akan makin besar bila pengkhianat itu dalam sepak terjang dan kerjanya selalu memeras orang lain hanya untuk memperkaya diri.
- Tampaknya, bila pengkhianat dan pemeras itu juga menjadi orang yang murtad dari agama yang dianut umum, orang-orang seagama dapat memandangnya sebagai penjahat. Para agamawan akan mengucilkannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa sebusuk dan sejahat apapun setiap orang memiliki cahaya sekecil apapun sehingga bila mengikutinya dia termasuk ada dalam jalan kebaikan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yakin bahwa kebaikan sekecil apapun memiliki daya amat besar untuk mendorong tindakan yang membawa kebaikan bagi kebanyakan kaum papa dan terlantar.
Ah, sudah khianat dan murtad ya harus disingkirkan.
0 comments:
Post a Comment