Minggu, 09 November 2014
Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran
warna liturgi Putih
Bacaan:
Yeh. 47:1-2,8-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; 1Kor. 3:9b-11,16-17; Yoh. 2:13-22. BcO 1Ptr. 2:1-17 atau Why. 21:9-27
Yohanes 2:13-22:
13
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke
Yerusalem. 14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu,
kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15 Ia
membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci
dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar
dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 16 Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 17 Maka
teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku." 18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:
"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak
bertindak demikian?" 19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah
ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." 20 Lalu kata
orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait
Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" 21 Tetapi yang
dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.22Kemudian,
sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh
murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun
percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan
Yesus.
Renungan:
Hari ini kita memperingati pemberkatan
basilik Lateran. Gedung basilik Lateran sungguh merupakan gedung yang
sangat indah. Lukisan, patung dan segala asesorisnya selalu menghadirkan
decak kagum mereka yang berkunjung. Gedung ini menjadi salah satu tanda
kehidupan orang katolik.
Pemberkatan gedung menjadi momen-momen yang
membahagiakan. Sebuah keluarga akan begitu gembira kala rumah hasil
keringatnya berhasil diselesaikan dan kemudian diberkati. Rumah sakit,
kantor dll pun demikian adanya. Mereka yang mengadakan pemberkatan
rumah, gedung gereja memberi ruang pada Allah untuk berada dan tinggal
di rumah atau gedung tersebut. Setiap pribadi wajib menjaga kesucian
dan sakralitas gedung/rumahnya.
Yesus menjadi begitu marah kala bait
Allah dijadikan tempat perdagangan. Rumah Suci, tempat Allah bersemayam
direndahkan dengan aneka macam transaksi dagang yang seringkali menekan
mereka yang lemah. Setiap pribadi semestinya berkewajiban menjaga
kesuciannya bukan malah merendahkan tempat suci menjadi tempat
berdagang.
Kontemplasi:
Bayangkanlah rumahmu sedang diberkati.
Tuhan hadir di rumahmu. Lihatlah segala sikap dan perilakumu di hadapan
Tuhan yang berada di rumahmu yang sering tak kausadari keberadaannya.
Refleksi:
Tulislah pengalamanmu dalam menjaga kesucian rumah Tuhan.
Doa:
Tuhan
semoga kami makin menyadari bahwa dengan berkatMu Engkau tinggal
bersama kami. Semoga kami tidak menyelewengkan berkah kehadiranmu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga rumah Tuhan sebagai tempat bersyukur, memuji dan berdoa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment