Monday, June 22, 2015
Bu Kus Dan Bu Tri
Pada Selasa 17 Juni 2015 ada telepon untuk Rama Bambang. Dalam telepon dikatakan bahwa si penelepon ingin berkunjung ke Domus Pacis. Sebenarnya beberapa minggu sebelumnya rencana ini sudah dikatakan. Tetapi tiba-tiba ada musibah sang mertua penelepon menderita kecelakaan. Dalam telepon ini disepakati bahwa keesokan hari berikut rencana akan terjadi. Maka ketika bel tamu berdering pada Rabu 18 Juni 2015 berbunyi, Rama Bambang menebak bahwa ada tamu untuknya. Benarlah. Dua orang perempuan datang mau berjumpa dengannya. Beberapa tas berada dalam jinjingan tangannya.
Sesudah berkenalan, nyatalah mereka adalah Bu Kus dan Bu Tri. Bu Kus tinggal di Ngampilan, Paroki Kumetiran, dan Bu Tri dari Klepu. Karena ada yang dari Klepu Rama Bambang menelpon Rama Yadi hingga 2 kali tetapi tak ada jawaban walau diangkat. Tetapi beberapa saat kemudian Rama Yadi dengan kursi rodanya datang. Kemudian beliau berkata "Kula pas teng kebon" (Saya berada di kebun) sambil tangan kanan menunjukkan cethok (skop kecil) dan tangan kiri memegang pisau. Rama Bambang menjelaskan kepada para tamu "RamaYadi pancen remen bercocok tanam" (Rama Yadi memang suka bercocok tanam). Kemudian Rama Yadi dan Bu Tri asyik berbicara tentang wilayah-wilayah Paroki Klepu karena keduanya memang berasal dari paroki sama.
Dari omong-omong sana-sini ternyata Bu Kus yang bernama lengkap Clara Kusminah adalah pengusaha batik yang disetor ke toko-toko. Sementara itu Bu Tri Astuti adalah karyawatinya. Hal ini diketahui sesudah Bu Kus bermaksud memberi hadiah baju batik dan bertanya "Wonten mriki wonten pinten rama?" (Di sini ada berapa rama?). Ketika bertanya tentang ukuran, yang dapat memberikan keterangan secara langsung baru Rama Yadi dan Rama Bambang. Maka Rama Bambang menugaskan diri untuk memberi informasi dengan mengirim SMS. Dan ketika makan siang Rama Bambang pun menjalankan tugas itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment