Selasa, 09 Juni2015
St. Efrem
warna liturgi Hijau
Bacaan:
2Kor. 1:18-22; Mzm. 119:129-133,135; Mat. 5:13-16. BcO Yos. 2:1-24
Matius 5:13-16:
13"Kamu
adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak
orang.14Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung
tidak mungkin tersembunyi.15Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga
menerangi semua orang di dalam rumah itu.16Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu
yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Renungan:
Dalam
suatu percakapan ada orang muda yang mulai pembicaraan soal iman.
Ketika ia membuka percakapan tersebut teman-temannya melarang dan
mengatakan bahwa topik suci itu bukan konsumsi mereka.
Percakapan-percakapan
iman, suci menjadi seakan-akan percakapan tabu di banyak perkumpulan.
Mereka berusaha menghindari hal tersebut dan menganggap percakapan itu
hanyalah milik para imam atau pun ulama. Situasi semacam ini sering
menghentikan kerinduan orang untuk menyampaikan pengalaman imannya.
Garam
sudah tidak menjadi asin lagi. Pelita tak mampu menepiskan kegelapan.
Namun demikian sebagai garam kita tetap perlu mengasinkan dan sebagai
pelita kita tetap perlu memberi keterangan. Walau ada aneka kesulitan
namun marilah tetap kita letakkan pelita kita di atas gantang agar
menerangi sekitar kita. "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan
Bapamu yang di sorga" (Mat 5:16).
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu sebagai pelita menyala. Kau hadir dalam kegelapan. Terangilah lingkungan sekitarmu dengan cahayamu.
Refleksi:
Bagaimana menghadirkan cahaya imanmu di dunia sekitarmu?
Doa:
Tuhan,
badai banyak. Ia sering berusaha mematikan cahaya pelitaku. Mampukanlah
aku menjaga nyala pelitaku agar tetap mampu menerangi sekitarku. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga nyala pelitaku. -nasp-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment