Selasa, 2 Juni
2015
Markus 12:13-17
12:13.
Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat
Dia dengan suatu pertanyaan.
12:14
Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau
adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab
Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan
segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?
Haruskah kami bayar atau tidak?"
12:15
Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya
Kulihat!"
12:16
Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan
siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."
12:17 Lalu kata Yesus kepada mereka:
"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan
kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat
heran mendengar Dia.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, tak sedikit hingga kini orang masih menghargai tata santun dalam berbicara. Bahkan di kalangan orang Jawa tradisional ada kata-kata ajining diri iku saka lati (harga diri seseorang dinilai dari ucapan bibirnya).
- Tampaknya, karena sadar atau tidak sadar adanya penghargaan akan nilai tinggi kata-kata santun, orang menilai baik dan buruk orang lain dari cara berbicaranya. Orang yang bicara dengan khasanah kata-kata yang dipandang umum kasar dapat langsung mendapatkan cap negatif.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata seindah apapun kesantunan seseorang dalam mengucapkan kata-kata dan menata tata gerak, mimik dan anggota tubuhnya, kalau muncul dari kedalaman batin permusuhan itu hanyalah sebuah kemunafikan belaka. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memiliki rasa ikhlas terhadap yang dipandang sebagai saingan tetapi memiliki berbagai kebenaran dalam bicara dan bertindak.
Ah, pada jaman kini orang harus berjuang mengalahkan
saingan.
0 comments:
Post a Comment