Selasa, 10 Juni 2015
Hari biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan
2Kor. 3: 4-11; Mzm. 99:5,6,7,8,9; Mat. 5:17-19. BcO Yos. 3:1-17; 4:14-19; 5:10-12
Matius 5:17-19:
17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya,
melainkan untuk menggenapinya. 18 Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau
satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi. 19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum
Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada
orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam
Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala
perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di
dalam Kerajaan Sorga.
Renungan:
Yesus setia pada hukum. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang
untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan
untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya" (Mat 5:17). Ia setia
pada Taurat. Kedatangannya bukan untuk meniadakan, tapi menggenapi.
Hukum merupakan pengatur kehidupan bersama. Karenanya hukum selalu
memberikan dorongan bagi kesejahteraan banyak orang dan menjaga aneka
macam kemungkinan yang mengganggunya. Pada hukum setiap orang bisa
mengandalkannya.
Dalam keluarga secara kecil-kecilan kita juga sering membuat hukum.
Misalnya batas keluar malam, siapa saja yang boleh masuk kamar,
bagaimana saling bersikap kala berjumpa dsb. Semua itu dibuat agar
keluarga berjalan dengan baik dan setiap anggota merasa terlindungi.
Kehadiran setiap pribadi di dalam keluarga merupakan penggenapan dari
hukum tersebut.
Kontemplasi:
Bayangkan kehadiranmu dalam aturan hukum yang dibuat oleh keluarga dan masyarakat.
Refleksi:
Apa arti hukum bagimu?
Doa:
Tuhan, semoga hukum yang kutaati sungguh demi kebaikan seluruh manusia
yang diaturnya. Semoga aku sungguh bisa menjadi orang yang taat kepada
hukum. Amin.
Perutusan:
Aku akan menaati hukum yang ada.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment