Sabtu, 20 Juni 2015
Hari biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan
2Kor. 12: 1-10; Mzm.
34:8-9,10-11,12-13; Mat. 6:24-34. BcO Hak. 11:1-9,29-40
Matius
6:24-34:
24 Tak seorangpun dapat
mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang
dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon." 25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan
hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula
akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting
dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? 26 Pandanglah
burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? 27 Siapakah di antara kamu yang
karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? 28 Dan
mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang
tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, 29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo
dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga
itu. 30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada
dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu,
hai orang yang kurang percaya? 31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata:
Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami
pakai? 32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 33 Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu. 34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari."
Renungan:
Dalam beberapa kesempatan
aku bertemu dengan beberapa orang kalau diminta melakukan sesuatu selalu
ragu-ragu dan khawatir. Banyak sekali pertimbangan yang dia kemukakan sebelum
menjawab sanggup atau tidak. Dan walau ia menjawab sanggup, tugas yang
diberikan kepadanya tidak akan kunjung selesai, karena untuk memulainya pun ia
sudah khawatir.
Yesus mengatakan kepada
kita, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan
sehasta saja pada jalan hidupnya?" (Mat 6:27). Mereka yang khawatir tidak
akan melangkah, bahkan sehasta saja tak dia lampaui.
Hidup ini perlu didasari
oleh keyakinan bahwa Allah bersama dengan kita. Ia telah menyediakan segala
sesuatu yang kita butuhkan. Maka kita tidak perlu khawatir untuk menjalankan
sesuatu yang dipercayakan kepada kita. Kala kita berani mengiyakan Tuhan akan
membantu kita menyelesaikannya. Mari tidak khawatir.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu mesti
melangkahkan kaki di medan yang berat. Anda tidak bisa hanya berhenti di
pijakan sekarang. Lalui medan berat itu dengan keyakinan anda bisa melewatinya.
Refleksi:
Apa yang kulakukan untuk
mengurangi kekhawatiranmu?
Doa:
Bapa, Engkau telah
menyediakan segala sesuatu yang aku butuhkan. Aku percaya Engkau menemani
setiap langkahku tanpa berkekurangan. Amin.
Perutusan:
Aku akan yakin dan
menepiskan hal-hal yang membuatku khawatir. -nasp-
0 comments:
Post a Comment