Selasa, 30 Juni 2015
Para Martir Pertama di
Roma
warna liturgi Hijau
Bacaan
Kej. 19:15-29; Mzm.
26:2-3,9-10,11-12; Mat. 8:23-27. BcO 1Sam. 9:1-6,14-10:1
Matius
8:23-27:
23 Lalu Yesus naik ke
dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. 24 Sekonyong-konyong
mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang,
tetapi Yesus tidur. 25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia,
katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." 26 Ia berkata kepada
mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu
bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh
sekali. 27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini,
sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
Renungan:
Banyak orang bercerita
bahwa dirinya kesulitan tidur. Bahkan ada yang sampai beberapa hari tidak bisa
tidur. Namun ada pula orang yang gampang sekali tidur. Di mana pun, dalam
kondisi apa pun ia bisa tidur.
Tidur memang
gampang-gampang sukar. Ketika kita tidak bisa tidur dan memikirkan kenapa tidak
bisa tidur kita malah semakin tidak bisa tidur. Namun kala kita melepaskan
segala pikiran itu maka kita bisa tidur dengan baik.
Tampaknya tidur berkaitan
erat dengan ketenangan pikiran dan raga. Yesus pun bisa tidur kala kapalnya
dihantam oleh badai. "Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia,
katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." (Mat 8:25).
Kontemplasi:
Berbaringlah di
ranjangmu. Pejamkan matamu. Rasakan udara. Dengarkan suara-suara di sekitarmu.
Tenangkan hatimu dan biarkan tidur merengkuhmu.
Refleksi:
Tulislah pengalamanmu
tentang tidur.
Doa:
Bapa, terima kasih atas
anugerah istirahat tidur yang selama ini boleh kurasakan. Semoga kala tidur aku
tetap tenang karena mengandalkan yang menjagaiku. Amin.
Perutusan:
Aku akan tenang dan
percaya pada karya Allah. -nasp-
0 comments:
Post a Comment