Senin, 22 Juni
2015
Matius 7:1-5
7:2
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi
dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam
matamu tidak engkau ketahui?
7:4
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan
selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah
dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk
mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang memang dapat merasa tidak nyaman terhadap kekurangan orang lain. Berdekatan dengan orang yang memiliki sikap dan atau tindakan buruk memang sungguh mengganggu perasaan.
- Tampaknya, orang akan disebut baik kalau perasaan tidak enak bahkan terganggu terhadap kekurangan dan keburukan orang lain menjadi keprihatinan. Dengan keprihatinannya orang baik dapat berusaha membantu orang lain terbebas dari kekurangan dan keburukannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa semulia dan seluhur apapun keprihatinan seseorang terhadap kekurangan dan keburuhan orang lain, sehingga berniat membantu membebaskannya, hal itu dapat menjadi cela hidup bila dia tidak memiliki kesadaran akan amat banyak dan besarnya kekurangan dan keburukan yang ada dalam dirinya sendiri. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu sadar akan kelemahan diri sehingga dapat nyaman bergaul dengan orang lain yang memiliki keburukan sikap dan tindakan.
Ah, dalam bergaul harus menyikiri yang buruk agar
tidak tertular.
0 comments:
Post a Comment