Jumat, 26 Juni 2015
Maria Magdalena Fontaine,
Marguerite Rutan
warna liturgi Hijau
Bacaan
Kej. 17:1,9-10,15-22;
Mzm. 128:1-2,3,4-5; Mat. 8:1-4. BcO 1Sam. 3:1-21
Matius 8:1-4:
1 Setelah Yesus turun
dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 2 Maka datanglah
seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata:
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 3 Lalu Yesus
mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah
engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. 4 Lalu
Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini
kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan
persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi
mereka."
Renungan:
Suatu kali dua orang anak
kecil datang kepada ibu tua. Kedua anak itu omong, "Eyang, maaf ya Yang,
kalau boleh kami ingin meminta makan karena kami belum makan." Si ibu tua
tadi langsung mempersilakan kedua anak itu masuk. Sambil menangis ia mengambilkan
nasi dan lauk kepada kedua anak itu. Ia pun menyediakan minuman untuk mereka.
Hatinya lega kala kedua anak itu makan.
Yesus pun segera
mengulurkan tanganNya dan mentahirkan si kusta kala ia mengatakan, "Tuan,
jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku" (Mat 8:2). Si kusta pun sembuh.
Tangan kita cukup untuk
mengulurkan belas kasih kepada mereka yang membutuhkan. RahmatNya cukup untuk
berbagi. Ketika kita membantu yang membutuhkan kita pun akan merasakan kelegaan
yang ia rasakan.
Kontemplasi:
Bayangkan ada orang meminta
tolong padamu. Kau pun mampu menolongnya.
Refleksi:
Sejauh mana tanganmu
kauulurkan untuk membantu mereka yang membutuhkan pertolonganmu?
Doa:
Tuhan semoga aku gampang
tergerak menolong mereka yang membutuhkan bantuanku. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengulurkan
tanganku pada mereka yang meminta bantuanku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment